Friday 6 September 2013

17 years of Love Song

Judul: 17 years of Love Song
Penulis: Orizuka
Penerbit: Puspa Storia
Tebal: 206 hlm.
Genre: Romance
ISBN:  978 979 1481 823
Terbit: 2008


Nana, saat itu aku berjanji pada diriku sendiri untuk selalu berada di sampingmu. Menemani sepimu. Menghapus air matamu. Menjadi kekuatanmu. Aku ingin menjagamu. Aku ingin kau hanya menyusahkanku dan bergantung padaku.

Begitulah Leo, penyuka baseball yang pendiam, berkata dalam hatinya. Nana, gadis berkursi roda yang ia temui di sebuah padang ilalang indah di belakang sekolahnya, telah membuat dirinya berubah. Dari anak kota yang meremehkan kondisi kampung yang ia tinggali, Leo justru menemukan segalanya di sana. Persahabatan, tanggung jawab, sampai cinta. Namun, saat-saat indah itu hanya sekejap. Musibah yang datang bertubi-tubi memisahkan Leo dengan penyemangat hidupnya, Nana. Lima tahun Leo sibuk menyelusuri jejak gadis itu tanpa lelah. Saat bertemu kembali, Leo sadar bahwa semuanya telah berubah. Apalagi, Leo kini sudah punya idaman lain bernama Raras. Berhasilkah Leo dan Nana merajut kembali kenangan-kenangan yang indah seperti dulu? Atau seseorang harus ada yang kalah?
***



Novel lamanya Orizuka nih, dapet dari giveaway-nya kak Rhein Fathia, seneng banget waktu dia ngabulin permintaanku. Makasih banget ya! Novel ini jarang banget di toko buku, jadi suatu kebahagiaan tersendiri pas ngedapetinnya.

Satu hal yang berasa aneh dengan buku ini *kita belum bicara isi ya, baru tampak luar, hehe* kok tipis banget, kertasnya walau nggak burem juga ekstra tipis, bagus sih karena tidak menyia-nyiakan pohon tapi cuma berasa aneh. Terus halamannya juga dikit, sekitar 200an lah. Dan walau sebenernya fotografernya keren bisa ngeshoot itu foto yang di cover, tapi tetep aja, aku personal kurang menyukainya jika itu dijadikan cover buku._.v 

Pas pertama baca: Kok penggunaan bahasanya begini banget ya? Lagi-lagi berasa aneh. Penggunaan kata 'Saya' di novel ini tuh sebenernya masih diterima, mungkin karena efek latar kampungnya. Tapi masa sih pas udah tinggal di Jakarta, suami istri pula, masih ngomong pake 'saya'? Dan aku juga menemukan ketidak konsistenan dengan menemukan kata 'aku'._. Kalau mau pake 'saya' ya pake aja 'saya' terus, kok ada 'aku'nya sih?._.

Tapi pas kesana-kesananya, gak nyampe tengah juga aku udah tertarik sama novel ini, kesan pertama yang aku dapet sebelumnya langsung dihiraukan dan aku ingin cepat-cepat nyelesaiin buku ini. Alhasil jam 2 malam tadi aku menghentikan bacaanku, walau agak gak rela tapi malam menyuruhku untuk tidur. Kebukti kan jam 11 aku baru bangun *malah buka aib sendiri* *ini jarang terjadi kok* *aku masih cewek manis loh* *itu cuma efek libur* *efek karena malam sebelum2nya begadang tugas dan pagi lgsg sekolah* *bersyukur banget bisa libur dari kamis sampe minggu* *eh ini kenapa jadi curcol?* Iya saking terlenanya aku sama ceritanya sampe begadang, dan tadi siang juga aku lanjutin buku ini, dan kamu tahu? Aku nangis! walau gak sampe sesenggukan, walaupun Aku udah bisa nebak akhirnya bakal saadd tapi masih ada makna dibalik kesedihan itu.


Aku jatuh cinta sama Leo! Leo itu setia banget, menerima kekurangan Nana dan tulus! Ngomong-ngomong leo ini jago baseball, dia itu jadi pitchernya, orang yang ngelempat bola. Dia menstrike semua lemparannya, jarang terjadi ball. Oh God, semoga jodohku kayak dia *eh. Nana juga, dia terlalu mikirin orang lain, bener kata Leo, jarang ada orang kayak Nana. Nana ini lumpuh tapi menerima keadaanya dengan lapang, salut deh. Ceritanya juga ngalir, walau terbilang cepat, tapi tetap enak dinikmati. Penggunaan judul tiap bab juga cocok dan mewakili banget ceritanya. Aku Suka. 
Walau humor di sini gak kayak humor di novel-novel terbaru kak Ori, tapi di sini aku suka banget sama kisah cinta mereka berdua, bener-bener terfokus sama kisah mereka, tapi tidak melupakan para tritagonis yang lain. Novel ini bermakna banget. 

Di sini aku juga nemuin kata-kata Paulo Ceoulho *gimana sih nulis namanya?* yang when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it, tapi pake bahasa indonesia dan tidak menyebutkan siapa yang ngarang quote itu, tapi penyampaiannya tetep bagus kok. di halaman 106 kalau benar.

Dan di sini juga kita disadari akan betapa berharganya sesuatu itu setelah kita kehilangannya kalimat yang sering kita denger tapi di sini lebih ditekankan lagi. Betapa kekurangan itu tertutupi oleh kelebihan, dan kita harus lebih menghargai kekurangan orang lain, juga menyadari akan takdir yang sebenarnya sangat hebat dan bermakna. 


Dan hey, aku udah bilang belom kalo aku jatuh cinta sama novel ini? Karena jawabannya adalah ya. And I still love Orizuka's writing

"Akhirnya sekarang aku mengerti perkataanmu dulu kalau kadang orang harus kehilangan sesuatu dulu untuk menyadari arti sesuatu yang lain. Aku senang kita bertemu. Terima kasih sudah mencintaiku."

No comments:

Post a Comment

pembaca yang keren adalah pembaca yang meninggalkan jejak :D
tapi tolong, jangan komen iklan atau promosi ya!